Memahami Teknik Penggalian Data dalam IASP 2020 Menjelang Akreditasi Sekolah/Madrasah
Kegiatan Penguatan Kapasitas Asesor (PKA) BAN S/M tahun 2021

By Dina Martha Tiraswati 12 Jun 2021, 06:13:06 WIB Pendidikan
Memahami Teknik Penggalian Data dalam IASP 2020  Menjelang Akreditasi Sekolah/Madrasah

Akreditasi sekolah/madrasah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan dan peringkat kelayakan dalam bentuk yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional. Pelaksanaan penilaian akreditasi pada sekolah tidak lepas dari adanya peran asesor sebagai ujung tombak akreditasi. Asesor adalah salah satu pelaku utama Akreditasi yang berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga kepribadian mereka menentukan citra BAN-S/M dan hal-hal lain yang terkait dengan Akreditas. Seorang asesor dituntut memiliki rasa tanggung-jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Asesor yang profesional akan senantiasa meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, bekerja keras dan tekun berusaha untuk mendukung profesinya. Seorang asesor dalam melaksanakan tugasnya dituntut mampu mengambil inisiatif untuk melakukan apa saja yang diperlukan demi mencapai standar kualitas, dalam hal ini performa atau kinerja yang tinggi.

Pada sistem akreditasi, sekolah/madrasah yang telah dinyatakan memenuhi/lulus asesmen kecukupan akan dilakukan asesmen lapangan (visitasi) oleh asesor yang ditugaskan oleh BAN-S/M provinsi. Visitasi adalah kegiatan verifikasi, validasi, dan klarifikasi data dan informasi yang telah diisi oleh sekolah/madrasah dalam SispenaS/M melalui wawancara dan observasi terhadap kondisi objektif sekolah/madrasah. Visitasi dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu secara luring atau daring.

Dengan menggunakan perangkat akreditasi Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020, tim asesor akan melakukan penilaian secara objektif, adil, dan profesional terhadap sekolah/madrasah. Kegiatan penilaian ini dilakukan melalui berbagai teknik penggalian data, yakni pengamatan lapangan (observasi), telaah dokumen, wawancara dengan warga sekolah/madrasah dan atau pemangku kepentingan, penyebaran angket/kuesioner serta pendalaman hal-hal khusus terkait komponen dan aspek akreditasi.

Ada beberapa hal penting yang harus disiapkan dalam penggalian data saat visitasi, untuk bahan triangulasi data sebagai dasar pengambilan professional jugdgement

1.Telaah Dokumen

  1. Membaca dokumen dari Sispena (sistem informasi penilaian akreditasi sekolah berbasis web)
  2. Melakukan cross check dengan data yang disajikan oleh sekolah
  3. Memastikan originalitas dokumen yang disajikan dan memperhatikan tanggal penulisan dokumen
  4. Memperhatikan ciri dokumen yang sudah dipakai dengan dokumen yang baru diproduksi
  5. Memperhatikan kesesuaian antara dokumen yang tersedia dengan yang diperlukan

2. Observasi

  1. Mempelajari butir-butir instrumen yang memerlukan observasi dan menentukan apa yang akan menjadi fokus dalam observasi.
  2. Tentukan bagaimana asesor akan mencatat keadaan atau kegiatan yang diobservasi
  3. Menentukan perilaku apa saja yang akan menjadi target observasi dan menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan diobservasi
  4. Memperkirakan berapa lama waktu yang akan diperlukan untuk observasi setiap keadaan atau kegiatan dan sampaikan kepada pihak-pihak yang sedang diobservasi untuk melakukan kegiatannya sebagaimana biasa.
  5. Bersikap netral, tidak memiliki presumption dan fokuskan untuk mencatat apa yang asesor saksikan dan dengar saja.
  6. Jangan memberikan reaksi baik secara verbal maupun non verbal terhadap apa yang sedang diobservasi.
  7. Buatlah catatan tentang data yang perlu ditindaklanjuti dalam pengambilan data yang lain, misalnya wawancara.
  8. Tidak buru-buru mengambil keputusan dan jangan melakukan analisa atau judgment terhadap yang sedang diobservasi serta fokus terhadap apa yang sedang diobservasi tidak sambil melakukan hal lain.
  9. Khusus observasi kelas, pastikan asesor tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tidak perlu upacara perkenalan dengan guru dan siswa.

3. Wawancara

  1. Pelajari seluruh isi instrumen IASP dan tentukan butir mana saja yang memerlukan penggalian data lewat wawancara. Ada kemungkinan satu wawancara mencakup data yang diperlukan dalam beberapa butir pernyataan dan baca aspek/data/informasi yang dicari untuk setiap butir yang terdapat dalam kumpulan tabel wawancara.
  2. Siapkan pertanyaan-pertanyaannya dan buat banyak pertanyaan yang terkait dengan aspek/data/informasi yang dicari untuk menghindari spontanitas pertanyaan yang kurang mengena pada sasaran.
  3. Jika akan mencatat/merekam pada saat wawancara, sampaikan kepada responden bahwa Anda akan melakukan hal tersebut selama wawancara berlangsung.
  4. Bersikap ramah dan ajukanlah pertanyaan secara sistematis, jelas dan singkat serta hindari mengajukan dua atau lebih pertanyaan sekaligus.
  5. Pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai dan selama proses wawancara berlangsung, asesor hendaknya bersikap sebagai pihak yang netral, artinya tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin dikemukakan oleh narasumber. Asesor hendaknya tidak mempengaruhi sikap, pendirian ataupun emosi-emosi narasumber
  6. Beri kesempatan orang yang diwawancarai untuk menjawab secara leluasa, hindari menyela. Mintalah penjelasan kepada yang bersangkutan apabila terdapat jawaban yang meragukan dan beri pertanyaan yang memotivasi mereka untuk memberi respons
  7. Menjaga sikap selama berkomunikasi agar tidak mengganggu komunikasi, menyimak dengan sungguh-sungguh. Hindari menggunakan gawai saat wawancara
  8. Ajukan pertanyaan terbuka yang mengarah pada jawaban yang tidak hanya fokus pada salah dan benar, serta beri mereka waktu yang cukup untuk menjawabnya.
  9. Hindari mengambil kesimpulan secara tergesa-gesa dari jawaban responden dan juga indari mengajukan pertanyaan yang tidak terkait langsung dengan kegiatan visitasi.

4. Angket

  1. Memberikan penjelasan cara mengisi angket kepada peserta didik yang ditunjuk dengan Bahasa yang sederhana.
  2. Menjelaskan definisi operasional pada butir angket dengan Bahasa yang dipahami oleh peserta didik dan khusus untuk peserta didik SD dan SLB asesor perlu memandu setiap butir pertanyaan

Dalam pelaksanaan visitasi, berbagai aspek yang terkait dengan kelayakan akreditasi diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh informasi tentang keberadaannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Sejalan dengan tugas asesor yang harus memiliki kredibilitas dan professional yang baik karena keberhasilan proses akreditasi sangat bergantung kepada asesor/orang yang malakukan proses akreditasi, dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dijadikan pijakan dalam melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah adalah objektif, komprehensif, adil, transparan, akuntabel dan profesional.

****

Sumber : Panduan Penguatan Kapasitas Asesor (PKA) BAN S/M tahun 2021




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 8 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment